Apresiasi yang tulus mungkin bisa jadi barang mahal saat ini. Sering kita dengar saat ada yang memuji pencapaian seseorang, ada yang nyeletuk "wajar sih dia kan bla bla bla" sambil menyebutkan privilege yang dimiliki orang tersebut. Padahal kita tidak pernah tahu perjuangan dia secara utuh untuk mencapai sesuatu. Kalaupun kita bertukar posisi dengannya, belum tentu pencapaiannya bisa sama walaupun kita mendapat modal serupa. Makin kesini mungkin kerasa susahnya memberi apresiasi yang tulus karena kita selalu membandingkan kelebihan yang dimiliki orang lain dengan keterbatasan kita, kita suka meremehkan usaha orang lain hanya karena mereka lebih bermodal dari kita. Kita hidup di era dimana segala hal bisa dijadikan kompetisi. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kompetisi. Hanya saja, kita akan rentan jatuh dalam 2 keadaan: memandang rendah diri sendiri jika pencapaian kita tidak secemerlang orang lain, atau justru jatuh pada penyakit hasad kalau kita tidak berusaha meren...
A Box For My Random Thoughts