Salah satu sambat yang sering saya katakan pada suami sejak menjadi Ibu adalah: saya merindukan 'kebebasan' saat belum punya anak. Hidup yang sebelumnya tampak mudah kini harus melakukan banyak penyesuaian. Terdengar egois, tapi sebagai Ibu with no nanny no ortu, 24 jam bersama anak di rumah saja tanpa bertemu siapa-siapa, sambat seperti itu rasanya wajar. Dulu sebelum jadi Ibu, weekdays maupun weekend selalu penuh dengan agenda. Kegiatan di sana-sini, atau sekedar jalan-jalan bersantai bersama teman. Setelah menjadi Ibu rasanya bahkan teman saja tidak punya. Obrolan rasanya udah beda server. Itulah kenapa saya tidak resign dari pekerjaan saya (yang waktu itu masih WFH). Selain karena saya suka mengajar, saya merasa itulah satu-satunya cara saya berkomunikasi dengan grown up. Walaupun kerepotannya dobel, mengurus anak, rumah dan pekerjaan sekaligus, setiap hari. Jika manusia membutuhkan uang, waktu, dan energi untuk dapat menjalani kehidupan dengan baik, maka untuk seorang anak...
A Box For My Random Thoughts