Pada deretan huruf, aku tuliskan cerita. Tentang kita yang menyapa pagi, meramu siang, dan menghimpun malam. Kita yang sebelumnya tak saling kenal, dunia kita tak bersentuhan, lingkaran kita tak beririsan, lantas dipertemukan dalam suatu epidode yang mengakrabkan kita dengan cara istimewa.
Pada deretan huruf, aku abadikan kisah. Tentang kau dan aku yang beda, yang tak serupa, tapi berjalan beriringan. Setiap kata merapalkan kejujuran, bahwa setiap beda tak mesti bertentang. Hal yang kadang membuat kita berdebat, nyatanya tetap bisa membuat kita tertawa bersama.
Pada deretan huruf, aku rekam setiap momen. Tentang kau yang memahamkanku bahwa dunia bukanlah ruang sempit. Ia tak melulu tentang barat dan timur, atau utara dan selatan. Kau pula yang memahamkanku bahwa kita adalah bagian dari milyaran manusia, yang tertakdir bertemu disini.
Pada deretan huruf, aku bekukan kenangan. Tentang kita yang selalu berceloteh bahwa hari seperti dilipat, dan harapan agar ia bisa sedikit melambat. Setiap detiknya mengajarkan kita bahwa perpisahan adalah keniscayaan.
Pada deretan huruf, aku lukiskan akhir kisah kita disini. Tentang waktu yang tak mau mengalah, ia tetap melaju dan membawa kita di ujung jalan yang berbeda. Kau dengan jalanmu, aku dengan jalanku.
Lantas, jika kita berbeda jalan, dimana aku bisa menyapamu?
Di hati,
dan deretan huruf ini.
- Bandung, end of February-
*Teruntuk kalian, sahabat seperjuangan di PB ITB. I love you :*
Pada deretan huruf, aku abadikan kisah. Tentang kau dan aku yang beda, yang tak serupa, tapi berjalan beriringan. Setiap kata merapalkan kejujuran, bahwa setiap beda tak mesti bertentang. Hal yang kadang membuat kita berdebat, nyatanya tetap bisa membuat kita tertawa bersama.
Pada deretan huruf, aku rekam setiap momen. Tentang kau yang memahamkanku bahwa dunia bukanlah ruang sempit. Ia tak melulu tentang barat dan timur, atau utara dan selatan. Kau pula yang memahamkanku bahwa kita adalah bagian dari milyaran manusia, yang tertakdir bertemu disini.
Pada deretan huruf, aku bekukan kenangan. Tentang kita yang selalu berceloteh bahwa hari seperti dilipat, dan harapan agar ia bisa sedikit melambat. Setiap detiknya mengajarkan kita bahwa perpisahan adalah keniscayaan.
Pada deretan huruf, aku lukiskan akhir kisah kita disini. Tentang waktu yang tak mau mengalah, ia tetap melaju dan membawa kita di ujung jalan yang berbeda. Kau dengan jalanmu, aku dengan jalanku.
Lantas, jika kita berbeda jalan, dimana aku bisa menyapamu?
Di hati,
dan deretan huruf ini.
- Bandung, end of February-
*Teruntuk kalian, sahabat seperjuangan di PB ITB. I love you :*
Komentar
Makasih udah mau jadi temenkuu, terima kasih untuk 3 bulan terakhir iniii. Kita udah lewatin banyak hal bareng mulai dari yg senang-senang sampe sedih-sedihnya, :* :* ilopeyouuuu
Luv,luv,luv
Luv,luv,luv