Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Mereka

Ada dua pasang mata yang seolah menatapku teduh melalui gambar di layar ponsel. Di lebih dari setengah abadnya mereka, dan seperempat abadnya diriku, lamunanku melayang ke masa depan. Membayangkan kelak aku akan mencintai seorang laki-laki, sedalam cintaku pada mereka. Membayangkan kelak aku akan berbakti pada seorang laki-laki, sepenuh baktiku pada mereka. Semoga, sejatuh-jatuh cintanya aku pada seorang laki-laki kelak, cintaku pada mereka akan tetap utuh. /rs/

#5

Dear Ika, Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti sesi perkenalan dengan mahasiswa baru di departemen. Tidak terasa saya sudah menjadi senior :'). Selain perkenalan, salah satu sesi yang diikuti oleh mahasiswa baru adalah tips dan trik bertahan di IPB. Yang entah kenapa membuat saya justru merasa khawatir. Tiba-tiba saya teringat kamu, Ik. Saya khawatir para mahasiswa baru akan menjadi seperti kamu dulu. Yang mentalnya hanyalah mental pencari nilai. Yang mengukur keberhasilan dan kegagalan sesederhana dari tinggi rendahnya nilai. Saya mengingat kamu yang dulu, atau mungkin masih begitu juga sampai sekarang, saya melihat bagaimana usahamu di akhir-akhir masa kuliah. Bagaimana kamu berusaha memperbaiki IPK agar bisa mendapatkan beasiswa kuliah lanjut. Seolah hidupmu hanya tentang ambisi yang ingin kamu kejar. Saya sama sekali tidak meremehkan ambisi dan cita-cita. Karena hal-hal ini adalah sesuatu yang harus dimiliki manusia yang ingin hidup. Tanpa ambisi dan cita-cita, hidu...

Rumah

Sebuah catatan kecil selepas liburan. Saya benar-benar menikmati liburan saya kali ini. Berdiam di rumah adalah sesuatu yang sangat berharga. Beberapa kali saya mengantar mama saya kesana kemari, sesekali saya menengok ponakan yang lucunya minta ampun, sesekali juga pergi mencari sinyal >,<. Selebihnya, saya menikmati waktu di rumah. Kamar mama saya lebih tepatnya. Beberapa target liburan saya tercapai, beberapa tidak. Susah sekali untuk disiplin pada komitmen saat berada di zona nyaman. Walaupun begitu, saya cukup senang bisa menyelesaikan beberapa. Saya juga senang bisa mengajar anak-anak di sekitar rumah mengaji setiap malam. Saya merasa sedikit bermanfaat. Saya senang bisa mendengarkan curhat Mama. Saya senang akhirnya bisa menggendong ponakan baru saya, setelah 6 bulan hanya bisa melihatnya dari gambar. Saya senang bisa melupakan semua kekhawatiran sejenak. Saya juga tetap mengaktifkan internet di ponsel, untuk sekedar tetap terhubung dengan teman-teman. Sesekali siny...