Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Anggapan

Kadang dari jauh, semuanya terlihat mengagumkan. Dari dekat, semuanya terlihat baik-baik saja. Sampai kita masuk kedalam dan akhirnya menyadari,  tidak semua hal sesuai dengan ekspektasi kita. Ada hal-hal baik dan buruk yang hanya bisa dilihat saat kamu mengenal lebih dalam. Contoh sederhanya sih anggapan-anggapan orang ke saya. Saya pribadi lebih mudah meng-handle ekspektasi buruk daripada ekspektasi baik. Untuk anggapan-anggapan buruk di luar sana tentang saya, yang bisa saya lakukan hanyalah terus memperbaiki diri. Bukan untuk membuktikan bahwa mereka salah, bukan juga untuk menunjukkan kalau saya baik, tapi emang karena manusia pada dasarnya menginginkan kebaikan dan berusaha untuk terus mencari jalan menuju kesana. Sebaliknya, ekspektasi baik kadang bisa bikin beban di hati. Padahal hidup aja udah cukup berat bebannya xD. Misalnya orang-orang yang sering menganggap saya pintar karena kuliah di jurusan matematika dan pake beasiswa pemerintah pula. Padahal saya justru ser...

Memahami

Kita hidup di lingkungan yang heterogen dimana pergaulan kita sangat kaya dengan keragaman. Entah itu keragaman agama, suku, budaya, sikap, sifat, watak, dan kebiasaan. Semakin kita mengenal banyak orang, semakin kita sering berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda, semestinya ruang pemahaman kita semakin terbuka lebar. Pun ruang pemakluman atas apa yang tidak sesuai dengan kebiasaan kita. Dalam pertemanan, hal yang paling dituntut adalah sikap saling memahami, kompromi, introspeksi, dan saling terbuka. Memahami bahwa setiap manusia punya kekurangan, punya masalah masing-masing, punya kebiasaan masing-masing, dan hal-hal lain yang menuntut kita untuk selalu berkompromi. Artinya ada hal-hal yang mau tidak mau harus disesuaikan dan dicocokkan. Dan introspeksi juga penting agar kita tidak selalu menuntut untuk dipahami. Bisa jadi kitalah yang berada diposisi yang salah dan harus memahami keadaan orang lain. Saling terbuka juga penting karena bisa meminimalisir peluang kesalahpahaman...

Perempuan dan Kosmetik

Ceritanya dulu waktu kecil saya suka mandi laut di siang bolong. Alhasil kulit saya jadi coklat mengkilat macam monyet. Akhirnya mama saya jadi rajin lulurin saya dan pas SMP saya udah terbiasa pakai pelembab. Saya sebenarnya lebih suka merawat daripada memoles. Mama saya juga selalu bilang kalau perempuan cantik itu bukan karena make-up tapi hati yang cantik dan kulit yang sehat. Karena itulah saya lebih memilih skincare daripada kosmetik yang bersifat dekoratif seperti make-up. Itupun yang standar-standar aja. Pembersih dan pelembab. Kenal skincare yang macam-macam pas udah kuliah S2. Pakai daily defense cream atau bahasa kerennya DD cream untuk sun protection, sama lip balm karena bibir saya super kering. Dulu saya malas pakai lipbalm, jadi tidak bisa lama-lama di ruang ber-AC karena bibirnya retak dan berdarah kalau senyum xD. Saya tidak sedang mengajak para ladies untuk bertabarruj ya. Nggak kok. Saya suka dengan penampilan apa adanya. Hanya saja memakai krim-krim di wajah seb...