Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Cita-cita

Dalam perjalanan pulang, di tengah kemacetan kota Bogor. "Kak, rencananya setelah lulus mau ngapain?" "Ingin berkontribusi melalui entrepreneurship, saya ingin jadi entrepreneur yang bisa memberdayakan masyarakat." Saya diam saja mendengarkan. "Saya ingin menimba ilmu sebanyak-banyaknya di sini, setelah itu saya ingin pergi ke tempat yang belum pernah saya datangi, tempat paling pelosok, ingin mengabdikan diri di sana sambil membangun usaha." Selanjutnya si kakak bercerita tentang step-step yang akan dia lakukan untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Lalu saya bertanya pada diri sendiri, hidup seperti apa sebenarnya yang ingin saya jalani? Ingin mencari uang? Eksistensi? Aktualisasi diri? Atau ingin punya kesibukan saja? Ingin berkontribusi dan berdaya? Sambil meluangkan waktu untuk bisa berkumpul bersama orang-orang tersayang, dan menjalani kehidupan dengan tenang? Lalu bagaimana setelah menikah dan punya anak? Bagaimana jika ternyata anak-anak saya...

Palu

Terhitung satu minggu setelah gempa yang diikuti tsunami mengguncang Palu. Jangan ditanya perasaan saya saat itu, saya tidak bisa tidur, maag saya tiba-tiba kambuh karena stres memikirkan keluarga dan teman-teman di Palu. Semalaman saya terjaga sambil memandangi layar ponsel. Teringat percakapan terakhir saya dengan Mama saya sebelum beliau sampai di Palu. "Ika nanti Mama ke rumah tante Asma lewat jalan mana?" Lalu saya menjelaskan seperti biasa, sama sekali tidak terpikirkan akan terjadi bencana yang begitu dahsyat keesokan harinya. Saat itu Mama akan menemani kakek saya berobat di Rumah Sakit di Palu karena kedua ginjalnya tidak berfungsi sehingga harus segera cuci darah. Kita manusia selalu lupa bahwa detik yang kita punya hanya detik ini. Detik selanjutnya masih menjadi rahasia Allah. Kita tidak pernah tau, apa yang duluan datang, rencana kita atau ketetapanNya. Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat...