Hmmm bicara tentang idola, kita semua pasti punya idola. Saya sendiri juga begitu. Hehehe… dulu, saya mengidolakan Harry Potter, tokoh rekaan JK. Rowling yang mendunia. Yah, saya bukan hanya mengidolakan, tapi saya benar-benar tergila-gila… saya tahu semua tentang Harry Potter, saya tahu berita-berita terbarunya, saya punya semua pernak-perniknya,mulai dari tongkat sihir, syal Gryffindor, sampai jubah Hogwarts. Saya juga punya banyak kliping tentang Harry Potter. Saya ingat kalau saya pernah membeli majalah berbahasa inggris dengan harga super duper mahal hanya karena di dalam majalah itu ada artikel yang membahas tentang Harry Potter.
Saya juga pernah tergila-gila dengan drama korea Boys Before Flower. Semua orang pasti tau kan, tentang 4 orang cowok yang kegantengannnya di luar batas kemanusiaan (hahahaha, maaf agak lebayy). Nama-namanya saya lupa. Ada juga cewek cantik bernama Geum Jan Di. Benar-benar demam korea yang melanda semua orang juga melanda diri saya. Cara berpakaian mereka, model rambut, gaya bicara, semua saya ikuti. Saya pikir akan terlihat keren kalau seperti mereka. Hampir semua aspek-aspek kehidupan mereka saya ikuti. Dan yang lebih parahnya lagi saya sampai melalaikan kewajiban saya sebagai seorang muslim karena kegilaan saya itu. Astaghfirullah…
Lalu, saya ditegur oleh teman saya atas sikap saya. Katanya saya terlalu berlebihan, saya mengikuti arus yang tidak baik, dll. Awalnya saya cuek ajaa dengan nasihatnya. Sampai saya sadar saat nilai saya jeblok gara-gara kegilaan saya. Hahaha, aneh memang, saya lebih mementingan kecintaan saya pada idola-idola saya daripada pelajaran di sekolah. Saya lebih suka menggunting artikel-artikel tentang idola saya dari pada mengerjakan PR. Padahal mereka tidak tahu siapa saya, dan tidak memberikan apa-apa pada saya. Benar-benar tidak memberikan keuntngan apa-apa untuk saya.
Saya akhirnya mulai sadar kalau sikap saya itu salah dan terlalu berlebihan. Kata mama: Allah tidak suka segala sesuatu yang berlebihan.
Tapi sekarang saya punya idola baru: Rasulullah, Mama dan Papa.
Ya, mereka bertiga adalah orang-orang yang lebih pantas diidolakan. Mama dan papa, orang yang selalu mengkhawatirkan keadaan saya, yang rela bekerja keras untuk kehidupan saya, yang selalu mencurahkan cinta dan kasih sayangnya untuk saya, yang mencintai saya seumur hidup saya, dan itu semua tulus, tanpa syarat sedikitpun.
Rasulullah, sungguh beliau adalah suri tauladan yang paling baik. Setiap aspek kehidupannya yang terekam dalam sejarah melalui riwayat-riwayat hadis adalah contoh-contoh menuju kehidupan yang baik untuk dunia maupun akhirat. Selain itu, beliau dengan doa yang mustajabahnya tulus mendoakan umat akhir zaman agar terhindar dari siksa neraka.
"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak mengingat Allah" (Al-Ahzab : 21)
Jadi, idolaku adalah mereka yang memang pantas untuk di idolakan…
//icka//
Komentar