Langsung ke konten utama

papa :)


Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak

Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu

Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati


Saat sedang santai, tiba-tiba saya mendengar lagu tersebut. Lagu lama berjudul Yang Terbaik Bagimu yang dipopulerkan oleh Gita Gutawa dan Dony Ada Band. Jadi teringat sosok seseorang yang sangat saya kagumi. Papa.

Sudah sekitar 3 bulan saya tidak bertemu papa. Rindu? Jelas. Tapi saya sudah terbiasa dengan ketidakberadaan beliau. Sejak saya kecil papa memang sudah sangat sering meninggalkan saya, mama dan kakak, karena tuntutan pekerjaan.

Saya selalu kagum dengan sosok papa saya. Dalam pandanganku, papa adalah orang yang sangat bertanggung jawab, punya semangat yang tinggi, dan tentu saja, cerdas. Papa juga adalah penyemangat saya dalam menuntut ilmu. Oh ya, papa juga orangnya sangat lucu, humoris, dan suka bercanda.
Papa sering bilang, kalau dia ingin saya dan kakak menjadi orang yang hebat dan sukses. Saat saya bilang kalau saya ingin menjadi seperti papa, beliau bilang, kamu harus menjadi lebih hebat dari papa.
Hampir setiap hari papa menelpon hanya untuk sekedar menanyakan kabar, atau mengingatkan untuk makan. Kata papa, icka harus makan teratur, biar aktifitasnya tidak terganggu gara-gara sakit. Perhatian papa, membuat saya selalu merasa dekat dengannya.

Saya teringat masa kecil saya, saya suka sekali duduk di pundak papa, dan menarik-narik rambut papa. Papa suka menggelitik pipi saya dengan kumis papa. Papa  sering menceritakan cerita tentang anak-anak, yang belakangan baru saya tahu ternyata tokohnya adalah saya sendiri. Hehehe. Papa juga suka menyanyikan lagu ciptaan papa sendiri yang –sejujurnya- terdengar sangat konyol dan lucu. Saya merindukannya. Banyak kenangan bersama papa yang melekat di memori saya. Walaupun sebenarnya, dari total umur saya, mungkin hanya setengahnya yang lewati bersama papa. Kini, walau sudah beranjak dewasa, tapi saya masih ingin menjadi putri kecil papa. 

Sudah terlalu banyak yang telah papa berikan untuk saya. Papa sudah mengorbankan terlalu banyak hal untuk saya dan keluarga. Tapi sepertinya saya belum bisa membalasnya bahkan untuk sesuatu yang kecil sekalipun. Tapi saya janji, saya akan terus berusaha untuk menjadi kebanggaan papa. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk papa. Saya akan membahagiakan papa. Membuat papa senang. Saya janji.

I have no more words to explain how much you matter for me…
Terima kasih untuk semuanya papa. Icka sayang papa.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Glimpse of Memorable Memories

I am writing this with Kiss the Rain and Stay in Memory by Yiruma playing in Youtube. It seriously making me baper . I am trying to remember every single thing we've been through together in the past 3 months. But this is not gonna be a long post that show every details. It's just the voice of  my heart (I don't know how to say curahan hati in English). Sorry if there are some things missed. Our story started at 29th of November 2015. In the day before the opening of our course program, we decided to meet in the gate of ITB for looking for a language center building. There were only 8 of us. Some of us maybe already knew each other because we came from the same region. But mostly, that was our first meet. Oh yes, I already met Cintya the beautiful moon accidentally in Juanda airport before. The next day, we finally met each other. All of us. I remember we sat in the front, introduced our name and the place where we came from. I also remember the Jembernese came togethe...

Perempuan, jodoh dan S2.

Kemarin saya dan Mama saya ngobrol santai di meja makan. Tiba-tiba bahasannya menyerempet ke arah jodoh. Sebenarnya saya selalu menghindari topik macam begini dengan keluarga saya. " Kamu kalau udah umur 25 belum nikah, udah susah cari jodoh nanti. S2 lagi" Tante saya juga pernah bilang : "Kamu nggak mau sama si X? Dia S2 juga loh" Wkwk xD Ada yang perlu saya luruskan disini: Saya tidak pernah menganggap kuliah sebagai sarana mencari ijazah lalu pamer gelar dan lantas pilih-pilih teman apalagi jodoh. Allah tidak menilai orang dari ijazah, lantas saya siapa mau pilih suami dari strata pendidikan? Wkwk. Alasan saya melanjutkan studi S2 bukan biar uang panai jadi tinggi macam yang di meme itu xD. Bahkan kalau misalnya saya juga menganggap diri saya sebuah barang yang bisa dilabeli dengan harga, saya juga tidak akan melabeli diri saya dengan harga tinggi. Kenapa? Saya yang tau  diri saya dengan semua kekurangannya. Dari segi akademik saya bukan mahasiswa yan...

Pada Deretan Huruf

Pada deretan huruf, aku tuliskan cerita. Tentang kita yang menyapa pagi, meramu siang, dan menghimpun malam. Kita yang sebelumnya tak saling kenal, dunia kita tak bersentuhan, lingkaran kita tak beririsan, lantas dipertemukan dalam suatu epidode yang mengakrabkan kita dengan cara istimewa. Pada deretan huruf, aku abadikan kisah. Tentang kau dan aku yang beda, yang tak serupa, tapi berjalan beriringan. Setiap kata merapalkan kejujuran, bahwa setiap beda tak mesti bertentang. Hal yang kadang membuat kita berdebat, nyatanya tetap bisa membuat kita tertawa bersama. Pada deretan huruf, aku rekam setiap momen. Tentang kau yang memahamkanku bahwa dunia bukanlah ruang sempit. Ia tak melulu tentang barat dan timur, atau utara dan selatan. Kau pula yang memahamkanku bahwa kita adalah bagian dari milyaran manusia, yang tertakdir bertemu disini. Pada deretan huruf, aku bekukan kenangan. Tentang kita yang selalu berceloteh bahwa hari seperti dilipat, dan harapan agar ia bisa sedikit melambat....