Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

#3 Berakrab Dengan Masalah

Dear you. Hanya ingin mengingatkanmu: putus asa hanya dirasakan oleh orang-orang yang tak punya iman. Bukankah sebelumnya kau sudah pernah jatuh berkali-kali? Bukankah kau sudah terbiasa diremehkan? Bukankah kau sudah sering dipermalukan? Bukankah kau sudah akrab dengan penolakan? Bukankah kau sudah kenyang dengan kegagalan? Bukankah kau sudah hafal rasanya kecewa? Kau pernah berusaha melewati setiap detik dengan jiwa raga yang tak berhenti bergerak dan berpikir, dengan hasrat balas dendam melalui sebuah bentuk pembuktian, dengan air mata yang tak jarang jatuh entah karena frustasi atau lelah atau mungkin keduanya. Tapi lihatlah, setelah semua itu, tak ada yang tersisa pada dirimu kecuali keyakinan yang lebih kokoh, tekad yang lebih utuh, jiwa yang lebih kuat, hati yang lebih lebih tegar, dan pribadi yang lebih matang. Saat semuanya telah menjadi masa lalu, rasanya menjadi biasa-biasa saja. Lelahnya tak terasa lagi. Lukanya tak abadi. Hanya hikmahnya yang tetap disin...

I feel like giving up

I've questioned my self so much lately. What did I do wrong, how to let go the things that I have no control of, how to to feel better knowing that I am in the worst condition right now, knowing that I'm this close to the failure, knowing that this is the consequence of my choice, and knowing that I can't blame anyone but me. I've never prepared myself to be in the worst possible condition. I actually never think about it. I can't go home until I finish this journey. There is no home to go back to.  But the fear, the anxiety, the embarrassment, and the pain that I try so hard to hide and fake it with the big smile and laugh, are really something I can't bear anymore. It haunts my soul. I swear I've tried my best to be real, I've forced my self to be happy. But everything just gets harder. I feel like giving up

#2 Tengoklah Hatimu

Dear Rafiqah Setiawaty Apa kabar hati? coba tengok sebentar. Mungkin kau tak menyadari, ada sesuatu di ruang rahasia yang hanya kau dan Tuhanmu yang tahu. Sesuatu yang kita sebut perasaan. Perasaan yang tak berjalan pada koridornya tersebab kau yang begitu pandai membuka hati tapi selalu ceroboh dalam menjaganya. Mungkin kau tak sadar, dinding hatimu sudah goyah. Tengoklah ia sesekali. Pada beberapa bingkai momen kau dengan tak sadar melemahkan pondasinya, membiarkan bebatuannya runtuh sedikit demi sedikit. Tengoklah sesekali, sudah sejauh mana kau merobohkan dinding yang susah payah kau bangun? Lalu adakah bibit-bibit yang sengaja atau tak sengaja tertanam dan bersemai di dalamnya? Tengoklah sesekali. Jangan sampai kau baru menyadarinya saat ia mulai tumbuh lalu mengusik dan menggerogoti hatimu. Kau tentu paham, hati begitu mudah goyah untuk sebuah rasa yang memang fitrah. Tapi kau juga selalu punya pilihan. Membuangnya jauh-jauh, atau membiarkannya tumbuh, bahkan memupuk dan m...

Curhat di Rabu Sore

Lagi belajar buat UTS analisis real tetiba jadi pengen curhat #eh. Saya sebenarnya bukan orang yang hobi curhat ( padahal isi blog ini sebagian besar curhat wkwkwk ). Hampir setiap masalah selalu saya pendam sendiri, resapi dan hayati sendiri, nangis sampai ketiduran sendiri. ( entah kenapa jadi gak penting gini ). Yatapi emang bener sih, semuanya lebih enak dipendam sendiri. Tapi ini untuk masalah pribadi yaa. Kalo bukan masalah pribadi saya pasti akan misuh misuh cari bantuan sana sini. Kecuali ke orang tua yaa, entah kenapa saya selalu ingin terdengar baik-baik saja kalau mamah atau papah nelpon. Udah cukuplah beban mereka, Papa yang kerjanya siang malam, Mama juga kerjaan di rumah gak abis-abis, jadi yaa saya sebisa mungkin tidak menambah beban pikiran mereka. Kalo lagi batuk aja saya berusaha untuk gak batuk di telepon biar mereka tau saya sehat disini. Lagipula kalau ngobrol sama mereka juga masalah jadi gak berarti. Alhamdulillah sekarang udah ada sokongan beasiswa jadi udah gak...