Dear Rafiqah Setiawaty
Apa kabar hati? coba tengok sebentar.
Mungkin kau tak menyadari, ada sesuatu di ruang rahasia yang hanya kau dan Tuhanmu yang tahu. Sesuatu yang kita sebut perasaan. Perasaan yang tak berjalan pada koridornya tersebab kau yang begitu pandai membuka hati tapi selalu ceroboh dalam menjaganya. Mungkin kau tak sadar, dinding hatimu sudah goyah. Tengoklah ia sesekali.
Pada beberapa bingkai momen kau dengan tak sadar melemahkan pondasinya, membiarkan bebatuannya runtuh sedikit demi sedikit. Tengoklah sesekali, sudah sejauh mana kau merobohkan dinding yang susah payah kau bangun? Lalu adakah bibit-bibit yang sengaja atau tak sengaja tertanam dan bersemai di dalamnya? Tengoklah sesekali. Jangan sampai kau baru menyadarinya saat ia mulai tumbuh lalu mengusik dan menggerogoti hatimu.
Kau tentu paham, hati begitu mudah goyah untuk sebuah rasa yang memang fitrah. Tapi kau juga selalu punya pilihan. Membuangnya jauh-jauh, atau membiarkannya tumbuh, bahkan memupuk dan merawatnya. Meski nyatanya kau masih sering memanjakannya, membiarkan ia melemah, membiarkan ia menggenggam apa yang seharusnya dilepaskan.
Kokohkan lagi dinding hatimu, agar ia tak mudah disinggahi oleh sembarang orang, dan tak selalu dihinggapi rasa yang tak benar. Jangan biarkan ia berlama-lama menjaga rasa yang tak semestinya. Ajarkan hatimu keteguhan. Beri ia harga diri. Biasakan ia untuk terus berbenah. Dan biarkan Tuhan yang menilai kepantasannya.
Ruang kosong di hatimu bukannya tak berpenghuni. Sudah ada ketetapan di sana. Ia hanya belum menemukan penghuni sebenarnya. Yakinlah garis takdir akan bersinggungan tepat pada masanya, dengan cara yang paling istimewa.
Untuk itu bersabarlah, indahnya cinta akan terasa lebih nikmat saat ia dirayakan di jalan yang benar, saat dinding hatimu runtuh dengan sendirinya untuk orang yang tepat. Saat kau akhirnya menemukan tambatan yang sebenarnya, tempat dimana seharusnya rasamu bermuara.
note: Saya tidak sedang jatuh cinta, hanya ingin menulis saja. Sudah lama saya berdamai dengan hati dan perasaan. Sudah lama saya terbiasa untuk menahan rasa. Hanya saja sesekali ia tetap perlu diingatkan, perlu dikuatkan. :)
Apa kabar hati? coba tengok sebentar.
Mungkin kau tak menyadari, ada sesuatu di ruang rahasia yang hanya kau dan Tuhanmu yang tahu. Sesuatu yang kita sebut perasaan. Perasaan yang tak berjalan pada koridornya tersebab kau yang begitu pandai membuka hati tapi selalu ceroboh dalam menjaganya. Mungkin kau tak sadar, dinding hatimu sudah goyah. Tengoklah ia sesekali.
Pada beberapa bingkai momen kau dengan tak sadar melemahkan pondasinya, membiarkan bebatuannya runtuh sedikit demi sedikit. Tengoklah sesekali, sudah sejauh mana kau merobohkan dinding yang susah payah kau bangun? Lalu adakah bibit-bibit yang sengaja atau tak sengaja tertanam dan bersemai di dalamnya? Tengoklah sesekali. Jangan sampai kau baru menyadarinya saat ia mulai tumbuh lalu mengusik dan menggerogoti hatimu.
Kau tentu paham, hati begitu mudah goyah untuk sebuah rasa yang memang fitrah. Tapi kau juga selalu punya pilihan. Membuangnya jauh-jauh, atau membiarkannya tumbuh, bahkan memupuk dan merawatnya. Meski nyatanya kau masih sering memanjakannya, membiarkan ia melemah, membiarkan ia menggenggam apa yang seharusnya dilepaskan.
Kokohkan lagi dinding hatimu, agar ia tak mudah disinggahi oleh sembarang orang, dan tak selalu dihinggapi rasa yang tak benar. Jangan biarkan ia berlama-lama menjaga rasa yang tak semestinya. Ajarkan hatimu keteguhan. Beri ia harga diri. Biasakan ia untuk terus berbenah. Dan biarkan Tuhan yang menilai kepantasannya.
Ruang kosong di hatimu bukannya tak berpenghuni. Sudah ada ketetapan di sana. Ia hanya belum menemukan penghuni sebenarnya. Yakinlah garis takdir akan bersinggungan tepat pada masanya, dengan cara yang paling istimewa.
Untuk itu bersabarlah, indahnya cinta akan terasa lebih nikmat saat ia dirayakan di jalan yang benar, saat dinding hatimu runtuh dengan sendirinya untuk orang yang tepat. Saat kau akhirnya menemukan tambatan yang sebenarnya, tempat dimana seharusnya rasamu bermuara.
with love
RS
note: Saya tidak sedang jatuh cinta, hanya ingin menulis saja. Sudah lama saya berdamai dengan hati dan perasaan. Sudah lama saya terbiasa untuk menahan rasa. Hanya saja sesekali ia tetap perlu diingatkan, perlu dikuatkan. :)
Komentar
As always, you did it perfectly!
I think your poem is "So me", hehehe.
We are in the same boat Fiqah!
Keep believing, love will find the way,and indeed every pace in your life is actually a journey to get you closer to him.
#Tsaaaahhh