Langsung ke konten utama

Teruntuk Dirimu, Yang Allah Pilihkan Untukku...

coretan gak karuan (lagi!!)....

Originally created by Icka...

Bismillah...

Teruntuk dirimu, yang Allah pilihkan untukku...
harus kau tahu, aku bukanlah wanita sempurna. Mungkin tidak seperti yang kau harapkan. Aku hanya wanita biasa dengan segala kekuranganku. Karena itu Allah memilihmu untukku, untuk melengkapi kepinganku, mengisi kekosonganku, menyempurnakan kekuranganku...

Padamu yang Allah pilihkan untukku...
Saat ijab atas namaku terlontar dari mulutmu, saat itulah kau menjadi bagianku dan aku menjadi bagianmu. Aibmu adalah aibku. Indahmu adalah Indahku. Dan SurgaNya tak bisa kumasuki tanpa ridho darimu...

Padamu yang Allah pilihkan untukku...
Saat kau mengambil tanggung jawab orang tuaku atas diriku, saat itulah aku akan berbakti padamu sepenuh hatiku. kupenuhi semua perintahmu, selama itu tak melanggar batasanNya..

Padamu yang Allah pilihkan untukku...
Aku ingin menjadi penenangmu saat kau marah. Aku ingin menjadi penyejukmu saat kau gundah. aku ingin menjadi pengingatmu saat kau lupa, atau sekedar menjadi pendengar setia  setiap celotehanmu...

Padamu yang Allah pilihkan untukku...
Aku mungkin tak seperti yang kau harapkan. karena itu bersabarlah menghadapiku. Kadang mungkin aku terlambat menyiapkan sarapan untukmu, atau mungkin makan siang buatanku tak senikmat buatan ibumu. Mungkin kadang aku lupa menyiapkan keperluan kerjamu hari ini, atau lupa menyetrika pakaian kerjamu. tapi inilah aku dengan segala kekuranganku. Bersabarlah sedikit, aku tau kau pasti mengerti...

Padamu yang Allah pilihkan untukku...
Aku ingin kau menjadi teladan untukku dan anak-anak kita kelak. Tuntun aku untuk menjadi madrasah bagi keturunan kita. bukankah tak ada yang lebih membahagiakan bagi orang tua selain melihat anak-anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang sholeh dan solehah, yang akan menjadi pundi-pundi pahala yang terus mengalir bahkan saat kita telah tiada??

Padamu yang Allah pilihkan untukku...
Aku ingin menjalani hari tua kita bersama, sampai tiba saatnya salah satu dari kita menghadap Sang Pemilik Jiwa ini, menghadap Rabb yang selama ini kita rindukan. Akupun berharap untuk tetap bisa bersamamu di surgaNya kelak...

Padamu yang Allah pilihkan untukku...
Aku akan selalu jatuh cinta padamu...

Padamu yang Allah pilihkan untukku...
Tak ada lagi kata-kata yang bisa tertulis,
jemariku terhenti disini...

/icka/

-setengah dua belas malam-

Postingan populer dari blog ini

Glimpse of Memorable Memories

I am writing this with Kiss the Rain and Stay in Memory by Yiruma playing in Youtube. It seriously making me baper . I am trying to remember every single thing we've been through together in the past 3 months. But this is not gonna be a long post that show every details. It's just the voice of  my heart (I don't know how to say curahan hati in English). Sorry if there are some things missed. Our story started at 29th of November 2015. In the day before the opening of our course program, we decided to meet in the gate of ITB for looking for a language center building. There were only 8 of us. Some of us maybe already knew each other because we came from the same region. But mostly, that was our first meet. Oh yes, I already met Cintya the beautiful moon accidentally in Juanda airport before. The next day, we finally met each other. All of us. I remember we sat in the front, introduced our name and the place where we came from. I also remember the Jembernese came togethe...

Perempuan, jodoh dan S2.

Kemarin saya dan Mama saya ngobrol santai di meja makan. Tiba-tiba bahasannya menyerempet ke arah jodoh. Sebenarnya saya selalu menghindari topik macam begini dengan keluarga saya. " Kamu kalau udah umur 25 belum nikah, udah susah cari jodoh nanti. S2 lagi" Tante saya juga pernah bilang : "Kamu nggak mau sama si X? Dia S2 juga loh" Wkwk xD Ada yang perlu saya luruskan disini: Saya tidak pernah menganggap kuliah sebagai sarana mencari ijazah lalu pamer gelar dan lantas pilih-pilih teman apalagi jodoh. Allah tidak menilai orang dari ijazah, lantas saya siapa mau pilih suami dari strata pendidikan? Wkwk. Alasan saya melanjutkan studi S2 bukan biar uang panai jadi tinggi macam yang di meme itu xD. Bahkan kalau misalnya saya juga menganggap diri saya sebuah barang yang bisa dilabeli dengan harga, saya juga tidak akan melabeli diri saya dengan harga tinggi. Kenapa? Saya yang tau  diri saya dengan semua kekurangannya. Dari segi akademik saya bukan mahasiswa yan...

Pada Deretan Huruf

Pada deretan huruf, aku tuliskan cerita. Tentang kita yang menyapa pagi, meramu siang, dan menghimpun malam. Kita yang sebelumnya tak saling kenal, dunia kita tak bersentuhan, lingkaran kita tak beririsan, lantas dipertemukan dalam suatu epidode yang mengakrabkan kita dengan cara istimewa. Pada deretan huruf, aku abadikan kisah. Tentang kau dan aku yang beda, yang tak serupa, tapi berjalan beriringan. Setiap kata merapalkan kejujuran, bahwa setiap beda tak mesti bertentang. Hal yang kadang membuat kita berdebat, nyatanya tetap bisa membuat kita tertawa bersama. Pada deretan huruf, aku rekam setiap momen. Tentang kau yang memahamkanku bahwa dunia bukanlah ruang sempit. Ia tak melulu tentang barat dan timur, atau utara dan selatan. Kau pula yang memahamkanku bahwa kita adalah bagian dari milyaran manusia, yang tertakdir bertemu disini. Pada deretan huruf, aku bekukan kenangan. Tentang kita yang selalu berceloteh bahwa hari seperti dilipat, dan harapan agar ia bisa sedikit melambat....