Senja
Senja adalah puisi. Aku selalu menyukainya. Entah karena dia yang begitu romantis dan selalu saja menghiasi puisiku. Atau mungkin karena selalu mengingatkanku pada rumah. Tempat dimana masalah seperti tak berarti.
Hujan
Hujan adalah anugerah. Tak pernah ku membencinya. Titik-titik airnya memahamkanku akan karunia Tuhan, yang kedatangannya adalah untuk disyukuri bukan disesali. Bukan pelangi yang ku nanti, tapi bau tanah yang menyengat.
Buku
Buku adalah sahabat. Tak pernah bosan aku dengannya. Bersamanya adalah penenang, pengobat, penyembuh. Meski kadang hanya dengan memandang dan tak memiliki, atau memiliki tapi tak membersamai. Ia yang sering terlupakan, nyatanya tetap memesonaku, selalu.
Aku
Aku adalah orang yang mencinta dengan tiada duanya.
Kamu
Kamu adalah bahagia yang menyakitkan.
-Bandung, middle of January-
Senja adalah puisi. Aku selalu menyukainya. Entah karena dia yang begitu romantis dan selalu saja menghiasi puisiku. Atau mungkin karena selalu mengingatkanku pada rumah. Tempat dimana masalah seperti tak berarti.
Hujan
Hujan adalah anugerah. Tak pernah ku membencinya. Titik-titik airnya memahamkanku akan karunia Tuhan, yang kedatangannya adalah untuk disyukuri bukan disesali. Bukan pelangi yang ku nanti, tapi bau tanah yang menyengat.
Buku
Buku adalah sahabat. Tak pernah bosan aku dengannya. Bersamanya adalah penenang, pengobat, penyembuh. Meski kadang hanya dengan memandang dan tak memiliki, atau memiliki tapi tak membersamai. Ia yang sering terlupakan, nyatanya tetap memesonaku, selalu.
Aku
Aku adalah orang yang mencinta dengan tiada duanya.
Kamu
Kamu adalah bahagia yang menyakitkan.
-Bandung, middle of January-
Komentar